Jumat, 06 Maret 2015

Halo sobat KAP, apa kabar? Semoga selalu sehat dan bahagia :)

Beberapa waktu yang lalu, KAP berhasil melakukan wawancara kepada 6 orang ekstrovert, di mana 3 diantaranya adalah anggota KAP, sedangkan 3 lainnya bukan anggota KAP. Kenapa setengah-setengah? Karena biar lebih luas mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Setengah diambil dari KAP, karena para ekstrovert KAP didapuk sudah tahu dan mengerti introvert. Setengah lagi dari luar, supaya bisa tahu bagaimana pandangan ekstrovert awam tentang introvert.

Adapun tujuan melakukan wawancara tersebut adalah untuk menjawab pertanyaan, "bagaimana sih sebenarnya sosok introvert di mata ekstrovert?"
introvert di mata ekstrovert

PS: saya pribadi sebagai pewawancara adalah seorang introvert. Namun, di posisi ini, saya tidak berpihak kepada introvert maupun ekstrovert. Netral.

Sudah biasa banget sepertinya kalau membahas ekstrovert di mata introvert. Karena nyaris setiap hari ada anggota KAP yang introvert, mengeluarkan unek-unek mereka tentang ekstrovert. Walau tidak semua, sebagian besar menganggap ekstrovert itu buruk. Nah. Apakah ekstrovert juga menganggap introvert juga buruk? Kira-kira, bagaimana tanggapan ekstrovert tentang tuduhan introvert? Mari kita simak rangkuman dari wawancara saya dengan ekstrovert waktu lalu. Cekidot!

Introvert itu unik
Semua makhluk hidup diciptakan di dunia ini dengan keunikan masing-masing. Entah itu manusia, hewan, tumbuhan, atau makhluk-makhluk lainnya. Bahkan antara Zebra satu dengan lainnya memiliki garis corak yang berbeda. Begitu juga dengan manusia satu dengan lainnya. Bahkan kembar identik pun pasti punya keunikan yang berbeda.
introvert unik
Pun juga terjadi dengan introvert dan ekstrovert. Naif rasanya kalau kita tidak tahu introvert itu cenderung tertutup dan ekstrovert terbuka. Lalu apa sih yang menbuat introvert tampak unik di mata ekstrovert?

Introvert yang cenderung tertutup dan suka menyendiri sering dianggap aneh bagi ekstrovert. Hal itu juga dibenarkan oleh 4 responden ekstrovert, sedangkan 2 lainnya tidak setuju. Mungkin karena mayoritas peradaban manusia adalah ekstrovert, maka bila ada introvert di sana, akan tampak berbeda. Perbedaan itulah yang membuat introvert tampak unik di mata ekstrovert.

"Introvert itu anti mainstream. Mereka bisa tampil beda dari yang lain. Aku iri," kata salah satu responden.

Introvert itu, misterius
Dunia ini penuh misteri. Tidak membedakan kamu introvert atau ekstrovert. Karena setiap individu punya misteri masing-masing. Lalu kenapa ekstrovert menganggap introvert jauh lebih penuh misteri daripada ekstrovert?
introvert misterius
Misteri adalah sesuatu yang belum diketahui, dan membuat orang lain penasaran akan hal itu. Introvert cenderung tertutup, tidak suka membagi-bagi hal pribadi mereka dan pendiam. Ternyata itulah yang membuat ekstrovert melihat sosok introvert begitu misterius. Mungkin tidak hanya ekstrovert yang penasaran bila melihat orang lain yang memilih duduk sendirian, tidak sedikitpun tertarik untuk bergaul, dll, padahal teman-temannya ada tidak jauh darinya.

Ekstrovert juga memandang introvert sebagai sosok misterius yang mengejutkan. Karena sebagian introvert lebih memilih untuk diam daripada mencoba menunjukkan diri. Dan di saat introvert "dipersilahkan" menunjukkan kebolehannya, akan membuat orang lain berdecak kagum. "WOW, ternyata si Derp hebat banget. Diam-diam menghanyutkan."

Aktif di dunia maya, pasif di dunia nyata
Jaman sekarang ini, rasanya setiap orang membutuhkan tempat untuk mencurahkan perasaan. Atau bahasa kerennya, tempat untuk berekspresi. Ekstrovert bisa mencurahkan perasaan mereka dengan cara curhat kepada teman-teman mereka. Karena mereka sangat aktif bersosialisasi. Lalu bagaimana dengan introvert yang pasif dan kurang suka bersosialisasi? Tentu mereka juga membutuhkan tempat untuk berekspresi. Dan biasanya mereka memilih sosial media sebagai pelarian. Karena mayoritas introvert lebih suka texting daripada bicara langsung. Intinya introvert aktif di dunia maya, pasif di dunia nyata. Sedangkan ekstrovert kebalikannya.
aktif di dunia maya

Lantas bagaimana ekstrovert menanggapi hal itu?

4 responden ekstrovert menjawab bahwa hal itu sah-sah saja. Karena seperti yang dijelaskan di atas, semua orang butuh tempat berekspresi. Daripada di pendam dan jadi penyakit. Sementara itu, 2 responden lain menganggap itu hal yang kurang bagus. Mereka lebih melihat ke dampak buruk dari sosmed. Sosmed bisa membuat siapa saja kecanduan dan tidak bisa lepas darinya. Mereka berkata bahwa jaman sekarang ini, semua tidak bisa dilakukan hanya dengan texting. Setiap orang butuh komunikasi langsung. Dan keaktifan di dunia nyata lebih diutamakan daripada keaktifan di dunia maya. Terutama untuk masuk dunia kerja. Walau tidak sedikit pula pekerjaan yang bisa dilakukan dengan texting, internet, bahkan sosmed.

"Minimal bisa seimbang antara dunia maya dan dunia nyata. Karena manusia hidup di dunia nyata. Dunia maya hanyalah maya," kata salah satu responden.

Berteman dengan introvert
Saya menyajikan kasus menarik pada ekstrovert. Kasusnya seperti ini:
"Misal kamu punya sebuah kelompok diskusi tugas di sekolah. Dan salah satu anggota adalah introvert pasif. Ia juga ikut andil dalam mengerjakan tugas. Namun, ia tidak mengeluarkan pendapatnya alias pasrah dengan hasil dari anggota lain. Bagaimana ekstrovert melihat hal itu?"
berteman
Tampaknya, semua responden memiliki pendapat yang kurang lebih sama. Mereka melihat sikap introvert yang seperti itu tidak bagus. Walaupun introvert, juga harus profesional. Ekstrovert tahu kalau sebenarnya introvert punya pendapatnya sendiri, tapi introvert malu untuk mengutarakan pendapatnya. Bisa karena malu bicara, takut salah, atau tidak percaya diri dengan pendapatnya. Semua responden ekstrovert memahami hal itu. Namun, ekstrovert juga tidak mau salah satu anggotanya hanya pasrah.

Ekstrovert bukan "tidak suka" mempunyai anggota kelompok atau teman introvert. Ekstrovert mau berteman dengan introvert asalkan sang introvert tidak diam saja. Karena pada dasarnya sebuah hubungan entah itu kelompok kerja atau pertemanan, sangat dibutuhkan komunikasi.

Apakah introvert harus berubah menjadi ekstrovert?
Semua responden menjawab "TIDAK HARUS". Dengan alasan semua orang mempunyai karakter masing-masing. Introvert dan ekstrovert, tidak ada bedanya. Mereka sama-sama manusia. Mereka mempunyai sisi positif dan negaif masing-masing. Di mana keduanya saling melengkapi. Dunia ini tidak akan ada ekstrovert kalau tidak ada introvert. Semua butuh keseimbangan. Misal dalam suatu ekosistem laut, bila salah satu jenis ikan punah, maka akan merusak seluruh ekosistem.
saling melengkapi
Tidak harus berubah bukan berarti tetap pasrah mengikuti arus kehidupan. Seperti di atas, walaupun introvert, kita juga harus tetap profesional. Introvert tidak selamanya harus kalah dengan ekstrovert. Introvert harus membuktikan bahwa mereka bisa di depan. Karena kesuksesan hidup di dunia dan akhirat tidak ditentukan oleh introvert atau ekstrovert. Melainkan seberapa besar usaha menuju kesuksesan.

"Ekstrovert itu kejam!"
Bukan hal baru lagi kalau introvert sering menuduh ekstrovert sebagai sosok yang kejam, suka mem-bully introvert, dan tidak bisa menjaga mulutnya. Banyak sobat KAP yang sering berkata demikian. Bagaimana ekstrovert menanggapi tuduhan tersebut?

Ternyata ekstrovert lebih memilih menanggapi hal itu dengan kepala dingin. Alih-alih melawan. Karena ekstrovert tahu, introvert berkata demikian bukan tanpa alasan. Mungkin introvert mengalami kejadian yang tidak mengenakkan yang menyangkut ekstrovert. Sehingga dalam pemikirannya, ekstrovert identik dengan kejam.

"Aku tidak menyalahkan mereka. Aku juga tidak membenarkan mereka," kata salah satu responden.

Ekstrovert berpendapat bahwa introvert perlu dihibur, perlu didekati, perlu diajak berteman, dll. Mungkin beberapa ekstrovert (walau kadang introvert juga ada), lebih memilih untuk mengkritik daripada memberi saran. Dan sepertinya cara ekstrovert mengkritik ditangkap negatif oleh introvert. Karena sebagian besar introvert sensitif. Jadi, introvert menganggap itu sebagai makian terhadapnya.


Sayangnya, hanya itu saja yang dapat KAP rangkum dari wawancara lalu. Semoga dengan ini, dapat mengubah mindset kita sebagai introvert terhadap ekstrovert. Begitu juga sebaliknya.
Mungkin ada diantara pembaca yang memiliki sifat ekstrovert, dan ingin berpendapat. Atau introvert ingin mengeluarkan unek-unek tentang pandangan ekstrovert tentang introvert ini. Bisa di tuliskan di kolom komentar.

"You're introvert!" ekstrovert said.

3 komentar:

Bryan Suryanto mengatakan...

Keren bro.. ^_^

Anonim mengatakan...

lu kapan onlen fbnya bro^

Bryan Suryanto mengatakan...

Kangen ya? :D Entah kapan on lagi, mau fokus menulis dan blogging dulu..

Tentang KAP

Selamat datang di keluarga kecil Komunitas Anak Pendiam!

Komunitas Anak Pendiam atau sering disingkat dengan KAP. Merupakan sebuah komunitas yang diisi oleh anak-anak pendiam dari seluruh penjuru Indonesia. Kami berharap komunitas ini bisa menjadi tempat bertukar cerita, bertukar pikiran, dan pengalaman dalam menjalani hidup sebagai pendiam.

Paling Banyak Dibaca