Tentu saja, kita harus bergaul untuk
menambah teman, tapi untuk apa susah-sudah menambah teman padahal kita bisa melakukan segala aktifitas sendirian?
Jadi misalkan kalian mendengar teman-teman kalian mulai berbicara .... “Si Kucung habis menghamili si Kicu ...”, jangan diabaikan, dengarkan terus hingga selesai. Enyahkan pikiran bahwa teman-teman kalian ini hanya bergosip tak ada manfaatnya.
#Si B, juga bingung cari pekerjaan, tak taunya ditawari temannya utk bekerja. Akhirnya ia terima tawaran itu dan bisa menabung dg jumlah yang lebih dari lumayan dan bisa membuka usaha sendiri.
#Si C, bingung mencari pekerjaan, akhirnya tetangganya yang sudah menganggapnya seperti ponakan sendiri menyuruhnya bekerja disatu tempat yang gajinya lebih dari lumayan bagi anak sma yg baru lulus. Walaupun ia merasa tak cocok dg pekerjaan itu, tapi setelah berjuang sekuat tenaga akhirnya ia dapat memperbaiki rumahnya tadinya berdinding bambu, dan di tahun keempat ia bisa membiayai kuliahnya sendiri.
Maka dari itu, kalau bisa kita berusaha sendiri. Bukan bermaksut untuk menyombongkan diri terhadap teman, tetapi untuk berjaga-jaga agar tak kesulitan mencari pekerjaan. Tapi yang namanya ujian hidup kita semua tidak ada yang tahu. Di setiap jengkal kehidupan pasti ada saja ujiannya. Dan maka dari itu, kita patut mensyukuri apa yang kita punya sekarang, sedikit apapun itu.
#Lihat gelandangan di pinggir jalan? Setidaknya mereka masih bisa diberi umur panjang dan kesehatan jiwa hingga masih bisa menunaikan ibadah.#
Belum tentu kita dapat melakukan semuanya
sendirian, suatu hari pasti ada masanya kita butuh “banyak” teman.
Berikut contohnya:
Untuk sobat KAP yang mempunyai sahabat sehobi atau terjun ke organisasi
pasti tau sendiri hal ini. Ketika teman memamerkan karyanya yang amazing kepada
kita, pasti kita iri dan ingin membuat karya yang seperti mereka bukan? Entah
itu karya lukisan, cerpen, game, penghargaan dari perlombaan, dan lain
sebagainya. Pasti iri bukan? Nah jika sudah merasa iri, disitu bukan saatnya
kita meratapi diri sebagai orang yang tak berguna, tapi kita seharusnya kita
malah termotivasi. Termotivasi untuk membuat karya yang lebih istimewa
dibandingkan teman-teman kita.
#Mungkin, ada sebagian orang yang menganggap motivasi Mr Mario Teguh
tidak masuk akal. Mungkin, orang-orang ini lebih termotivasi dari kesuksesan saingannya yang membuat mereka down dan merasa menjadi orang yang tak berguna#
Maka dari itu, kita perlu melebarkan sayap pergaulan, tak begitu akrab
tak apa-apa. Yang penting sudah menunjukkan ketertarikan kita terhadap orang lain seperti pada artikel ini: Trik Bergaul Seorang Pendiam
Kadang ketika teman-teman berkumpul, yang menjadi obrolan
mereka biasanya itu-itu lagi. Perkembangan itu-itu lagi. Nah kita sebagai pendengar
yang baik, sedot saja semua informasi berharga itu. Jangan belum apa-apa sudah
membentengi diri krn menganggap yang dilakukan teman-teman kita itu adalah
menggosip.
Jadi misalkan kalian mendengar teman-teman kalian mulai berbicara .... “Si Kucung habis menghamili si Kicu ...”, jangan diabaikan, dengarkan terus hingga selesai. Enyahkan pikiran bahwa teman-teman kalian ini hanya bergosip tak ada manfaatnya.
Untuk percakapan diatas, biasanya teman-teman ini akan melanjutkan
obrolannya sampai ke ... ”Kasian ya putus sekolah, mana bukan anak orang kaya
lagi ....”
Nah, sampai sini kalian sudah mendapatkan manfaat dari “gosip”
teman-teman kalian ini.
Masih bingung apa manfaatnya?
1)
Kalian masih bisa bersyukur belum terjerumus untuk
menghamili/dihamili orang. (terlepas kepribadian kalian introvert atau
ekstrovert)
2)
Masih bisa BERSYUKUR diberi rejeki berapapun dan
apapun bentuknya.
3)
Tidak perlu merasa sebagai orang yang PALING MENDERITA. Karena kalian perlu mengkasihani teman (yang walaupun tidak kalian
kenal) yang telah kehilangan masa depannya itu.
Dan demikian TOPIK lainnya yang dibicarakan teman-teman kalian bisa
dikira-kira sendiri apa manfaatnya. Misalkan cerita teman yang melamar universitas/kerja, atau ketika menjelekkan orang lain, kita bisa mencontoh hal-hal yang baik dan mencegah diri sendiri agar tak melakukan hal-hal buruk seperti yang diceritakan teman-teman.
Istilah kasarnya kita tak perlu nyemplung sumur untuk merasakan derita orang yang kecemplung di sumur, cukup belajar dari pengalaman orang lain saja. Kita introvert yang notabene lebih banyak berpikir harus bisa memilah-milah mana yang harus dipikirkan dan yang tak perlu dipikirkan.
Istilah kasarnya kita tak perlu nyemplung sumur untuk merasakan derita orang yang kecemplung di sumur, cukup belajar dari pengalaman orang lain saja. Kita introvert yang notabene lebih banyak berpikir harus bisa memilah-milah mana yang harus dipikirkan dan yang tak perlu dipikirkan.
Siapa yang akan membeli barang kita dan (secara tak langsung) mempromosikan
dagangan kita? Jelas teman, setidaknya teman lama walaupun sudah jarang
bertemu, tapi kalau sudah pernah akrab selama beberapa waktu kan logikanya
mereka yang pertama kita mintai tolong, entah untuk membantu menyebarkan
dagangan dari mulut ke mulut, atau mereka yang membeli.
Contoh, misal kita membuka warung angkringan, siapa yang kita ajak untuk
bertandang ke warung tersebut ketika sedang sepi pelanggan?
*hasil mendengarkan petuah dari pelaku wiraswasta
d.
Mencarikan Pekerjaan
Mencari pekerjaan? Bagaimana bisa? Bukannya mereka semua saingan kita?
Nyatanya, beberapa teman, ketika sudah berada diluar lingkungan pendidikan,
malah saling membantu dalam mendapatkan pekerjaan.
Berikut ini adalah segelintir kisah nyata, jika ada yang punya kisah yang sama boleh dishare kalau sudi :D
#Si A yang luntang lantung mencari pekerjaan, lalu ada temannya yang membantunya walaupun posisi pekerjaannya tidak begitu cocok dengannya. Namun setidaknya A dapat sedikit menabung sambil memikirkan kembali pekerjaan yang cocok untuknya. (tetapi akhirnya A merasa cocok bekerja ditempat itu)
Berikut ini adalah segelintir kisah nyata, jika ada yang punya kisah yang sama boleh dishare kalau sudi :D
#Si A yang luntang lantung mencari pekerjaan, lalu ada temannya yang membantunya walaupun posisi pekerjaannya tidak begitu cocok dengannya. Namun setidaknya A dapat sedikit menabung sambil memikirkan kembali pekerjaan yang cocok untuknya. (tetapi akhirnya A merasa cocok bekerja ditempat itu)
#Si B, juga bingung cari pekerjaan, tak taunya ditawari temannya utk bekerja. Akhirnya ia terima tawaran itu dan bisa menabung dg jumlah yang lebih dari lumayan dan bisa membuka usaha sendiri.
#Si C, bingung mencari pekerjaan, akhirnya tetangganya yang sudah menganggapnya seperti ponakan sendiri menyuruhnya bekerja disatu tempat yang gajinya lebih dari lumayan bagi anak sma yg baru lulus. Walaupun ia merasa tak cocok dg pekerjaan itu, tapi setelah berjuang sekuat tenaga akhirnya ia dapat memperbaiki rumahnya tadinya berdinding bambu, dan di tahun keempat ia bisa membiayai kuliahnya sendiri.
Tetapi, dicarikan pekerjaan oleh teman memang ada kelemahannya, seperti
dipinjami uang setiap bulannya, si A, B, dan C mengalaminya. Tapi dengan ekstra
kerja keras mereka dapat mengatur keuangannya dengan keterbatasan yang ada. Dan
akhirnya mereka dapat melanjutkan hidup seperti yang mereka rencanakan.
Maka dari itu, kalau bisa kita berusaha sendiri. Bukan bermaksut untuk menyombongkan diri terhadap teman, tetapi untuk berjaga-jaga agar tak kesulitan mencari pekerjaan. Tapi yang namanya ujian hidup kita semua tidak ada yang tahu. Di setiap jengkal kehidupan pasti ada saja ujiannya. Dan maka dari itu, kita patut mensyukuri apa yang kita punya sekarang, sedikit apapun itu.
#Lihat gelandangan di pinggir jalan? Setidaknya mereka masih bisa diberi umur panjang dan kesehatan jiwa hingga masih bisa menunaikan ibadah.#
#Tapi ada lagi cerita D, cerita dari seseorang yang mempunyai pengetahuan agama
yang bagus tetapi agak polos. D melamar pekerjaan ke suatu tempat dan tak
taunya yang menginterview calon pegawai baru adalah teman lamanya. Syukur
alhamdulillah setelah mereka bernostalgia, D diterima menjadi pegawai di tempat
itu.
Dan masih banyak lagi manfaat bergaul. Dan yang paling terlihat pada manfaat bergaul adalah kita jadi mengetahui latar belakang teman-teman kita. Apakah mereka kaya atau miskin, sering mencetak prestasi atau malas, bahkan ada yang sampai kita ketahui masalah-masalah pribadinya misalkan yang orang tuanya bermasalah dan sebagainya. Memang kita tidak dianjurkan untuk memilih-milih teman, tapi dengan kita mengetahui "ujian" yang dihadapi teman, kita menjadi bisa lebih bersyukur dalam hidup.
0 comments:
Post a Comment