Senin, 31 Oktober 2016



SEKILAS TERDENGAR BIASA TAPI BISA
BERBAHAYA


Terkadang beberapa dari kita pernah bertanya pada kerabat atau sahabat. Meski terlihat. sederhana, namun beberapa pertanyaan ternyata berdampak besar bagi si penerima, apabila hatinya tidak cukup lapang untuk menerimanya.

Oleh sebab itu hindarilah melontarkan pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi seseorang, karena kita tidak pernah tahu kedalaman hati orang lain.

Kita juga sebaiknya menjaga hati untuk tidak mudah terpengaruh dengan perkataan atau pernyataan orang lain. Sebab seseorang yang melontarkan pertanyaan atau mengkritisi kita tidak memiliki pengaruh apapun di hidup kita.

Karena kita lah yang menentukan kebahagiaan hidup kita, bukan orang lain.


Berikut ini cerita inspiratif dari sebuah kalimat sederhana namun berbahaya:


1. Saudara laki-lakinya bertanya saat kunjungan seminggu setelah adik perempuannya melahirkan :
"Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan?

"Tidak ada," jawab adiknya pendek.

Saudara laki-lakinya berkata lagi, "Masa sih, apa engkau tidak berharga di sisinya? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa."

Siang itu, ketika suaminya lelah sepulang dari kantor menemukan istrinya merajuk di rumah. Keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.

Dari mana sumber masalahnya? Dari kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki-laki kepada adik perempuannya.


2. Saat arisan seorang ibu bertanya, "Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit ya, Jeng? bukankah anak-anakmu banyak?"

Maka, rumah yang tadinya terasa lapang, sejak saat itu, mulai dirasa sempit oleh penghuninya.

Ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.


3. Seorang teman bertanya, "Berapa gajimu sebulan kerja di toko itu?"

Ia menjawab, "1,5 juta rupiah"

"Cuma 1,5 juta rupiah?? sedikit sekali ia menghargai keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?"

Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya. Ia lalu meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan malah mem-PHK nya. Kini ia malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.


4. Seseorang bertanya pada kakek tua itu, "Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan, Kek?"

Si kakek menjawab, "Sebulan sekali."

Yang bertanya menimpali, "Wah... Keterlaluan sekali anak-anakmu itu. Di usia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering."

Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat lapang dan rela terhadap anak-anaknya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya.



Apa sebenarnya keuntungan yang kita dapat ketika bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan di atas?

Karena itu, jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain. Mengecilkan dunia mereka. Menanamkan rasa tak rela pada yang mereka miliki. Mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka, dst... dst...

Bijaklah dalam memberi komentar kawan.
Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Tentang KAP

Selamat datang di keluarga kecil Komunitas Anak Pendiam!

Komunitas Anak Pendiam atau sering disingkat dengan KAP. Merupakan sebuah komunitas yang diisi oleh anak-anak pendiam dari seluruh penjuru Indonesia. Kami berharap komunitas ini bisa menjadi tempat bertukar cerita, bertukar pikiran, dan pengalaman dalam menjalani hidup sebagai pendiam.

Paling Banyak Dibaca