Apa itu introvert?!
Introvert adalah mereka yang cenderung penyendiri, pemalu, pendiam,
berhati-hati. Pasti itu yang ada dalam benak seseorang ketika mendengar kata ‘intovert’.
Huh, rasanya pengin berteriak: “SALAH. KAMI TIDAK BEGITU.” Sebal, kesal. Karena
kami selalu disalahpahami.
Sedangkan ekstrovert lebih
lekat dengan seseorang yang memiliki kepribadian: hangat, berhati besar,
bersemangat, dan empati. Pujaan banyak orang adalah pujian bagi mereka.
Di masyarakat ekstrovert
yang kita diami ini, menjadi orang yang outgoing
atau supel adalah normal. Sementara introvert dianggap ‘tidak normal’
lantaran karakter introvert yang cenderung lebih cerdas, lebih sensitif, lebih
independen, lebih berkepala dingin, lebih halus dibandingkan ekstrovert. Mungkin
juga karena sedikitnya kaum introvert berbicara, suatu kelemahan yang kerap
dicela oleh mereka kaum ekstrovert. Kami cenderung berpikir dahulu sebelum
mengeluarkan kata.
Nah, mungkin kalian atau
termasuk saya bertanya-tanya bagaimana bisa terjadi perbedaan perilaku atau
sifat antara introvert dan ekstrovert?! Padahal sama manusia kan?! Sama-sama
makan nasi. Baru-baru ini saya menemukan sebuah artikel yang menjelaskan
tentang perbedaan otak introvert dan ekstrovert. Dan ini dia penjelasannya. Cekidot!
INTROVERT
VS EKSTROVERT
Dopamine.
Yup, ternyata senyawa transmisi syaraf yang berperan penting dalam menimbulkan ‘a pleasant feeling (perasaan senang/nyaman)’ inilah biang keladinya, hehehe. Hal ini
dijelaskan dalam buku Marti Laney. Psy. D yang berjudul "The Introvert Advantage (How to Thrive in a Extrovert World) Satu bagian dalam buku ini memetakan
otak manusia dan menjelaskan bagaimana neurotransmitter mengikuti jalan dominan
yang berbeda dalam sistem syaraf otak orang introvert dan ekstrovert. Jika ilmu
dibalik buku ini benar, ternyata introvert adalah orang yang sangat senditif
terhadap dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan eksternal melelahkan
mereka. Sebaliknya, ekstrovert seolah selalu kekurangan dopamine dan mereka
membutuhkan adrenalin agar otak mereka menciptakan dopamine. Ekstrovert juga
memiliki jalur yang lebih pendek dan aliran darah yang lebih sedikit di otak. Pedan-pesan
dari sistem saraf seorang ekstrovert sebagian besar memotong area broca pada
lobus frontal, tempat dimana sebagian besar kontemplasi terjadi.
Hmmm…
sedikit rumit ya, penjelasannya. Sederhananya adalah otak orang introvert
memiliki kandungan dopamine berlebih sehingga sedikit saja ransangan sudah
membuat mereka merasa nyaman dan bahagia. Sedangkan ekstrovert cenderung
mencari kegiatan yang dapat memacu adrenalin dan menciptaka dopamine agar
mereka merasa bahagia.
Jadi terjawablah
sudah. Mengapa hanya dengan berdiam diri sepanjang hari di dalam kamar ditemani
novel kesayangan si introvert sudah
dapat merasakan kenyamanan dan kebahagiaan. Sementara ekstrovert merasa sangat
bahagia ketika berada di atas panggung, menjadi pusat perhatian dan mendapat
banyak pujian.
So! Jangan
lagi deh, mengatakan: “Eh loe ga asik banget sih?! Cuma diam diri di kamar. Sekali-kali
keluar dong! Hang out bareng gue”. Dan barangkali ketika gerakan hak asasi kaum
introvert mulai merekah dan berbuah, bukan lagi suatu hal yang kasar bila kita
mengatakan: “Saya introvert. Anda orang hebat dan saya menyukai anda. Tapi saya
mohon sekarang DIAM lah!”.
6 komentar:
Baru tw gw, berarti introvert aliran darah di otak lancar donk. Admin pasang disqus aja biar mudah komennya :D
Di kamar sendirian sambil baca novel itu keseharianku XD
mari bergabung di grup facebooknya, search aj "MBTI Indonesia"
wahhh tambahan ilmu dari penjabaran diatas,,, ini sesuai dengan KONSEP STIFIn yang mana DRIVE atau Kemudi istilah STIFIn adalah adanya perbedaan introvert dan ekstrovert... layaknya kemudi yang mengarahkan,, dari dalam keluar atau dari luar kedalam.. paham-paham letak filosofi dan cara memotivasi juga STIFIn telah memetakan secara telak perbedaannya.. nambah ilmu ini semoga bermanfaat kepada orang lain... Syukran atas tulisan ilmunya
Hehe
ekstrovert dan introvert itu saling mengisi dan saling membutuhkan, kalo semua orang introvert maka dunia bakal sepi, tapi kalo semua ekstrovert maka dunia akan gaduh
Posting Komentar