Fobia sosial. Istilah tersebut tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi anak pendiam dan introvert rentan sekali memiliki fobia tersebut. Jadi, tidak ada salahnya kita cari tahu lebih dalam tentang hal ini. Walau kurang tepat rasanya kalau blog KAP ini membahas tentang psikologi. Tapi tidak masalah 'kan untuk nambah-nambah pengetahuan? :D
Sebelumnya, mari kita simak terlebih
dahulu makna fobia menurut master pengetahuan cyber, wikipedia.
Fobia(gangguan anxieti fobic) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal
atau fenomena.
Setiap orang punya fobia
masing-masing.Misal fobia ketinggian, fobia gelap, fobia laba-laba, dll.Ada
juga fobia yang unik, seperti fobia balon, fobia kancing baju, fobia air,
dll.Memiliki fobia sudah seperti sifat manusiawi, alias wajar bila memiliki
satu atau lebih fobia selama fobia tersebut tidak mengganggu
kehidupannya.Namun, bagaimana dengan fobia sosial?
Menurut Schneier dkk. (1992), Fobia
sosial adalah ketakutan yang bersifat menetap
dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain. Fobia
ini sangat
merugikan diri sendiri.Bahkan angka bunuh
diri pada orang-orang yang menderita fobia ini jauh lebih tinggi dibanding pada
mereka yang menderita gangguan anxietas lain.
Putri Yuliani dalam Psikologi Abnormal,
menjelaskan bahwa fobia sosial (gangguan kecemasan sosial)
ditandai dengan
adanya ketakutan satu atau lebih situasi sosial
tertentu (seperti berbicara di depan publik, buang air kecil di toilet umum,
atau makan di tempat umum). Dalam situasi tersebut, seorang fobia sosial merasa ketakutan seolah
mereka sedang diawasi publik.
![]() |
fobia sosial |
Cuma aku orang yang menderita fobia
sosial di dunia ini. Aku benci hidupku!! :(
Cuma kamu? Aah masa? Suvei Nasional
Komorbiditas Replikasi saja menyebutkan bahwa sekitar 12% penduduk dunia
mengalami fobia sosial.Ya, walaupun jumlahnya sangat sedikit dan
minoritas.Paling tidak kalian yang fobia sosial tidak sendiri. :D Dan fobia
sosial lebih banyak didapati pada perempuan yaitu 60% dan 40% pada laki-laki.
Apakah fobia sosial bisa sembuh?
Psikologi Abnormal juga menyebutkan
ada beberapa terapi yang dapat digunakan untuk menyembuhkan fobia secara
umum.Walau secara umum, mungkin bisa juga untuk menyembuhkan fobia sosial.Simak
baik-baik ya.
Pendekatan BehavioralPenanganan fobia dengan pendekatan behavioral adalah penanganan fobia secara langsung. Sang penderita fobia akan direlaksasi dalam kondisi tertentu. Kemudian penderita fobia akan dihadapkan pada situasi yang sangat tidak nyaman untuk dirinya. Terapis akan memberikan sugesti yang akan masuk ke alam bawah sadar sang penderita fobia. Terapi dilakukan secara berkala hingga sang penderita fobia sudah merasa terbiasa dan bisa menaklukkan ketakutannya.
Pendekatan biologisPenanganan fobia dengan pendekatan biologis merupakan penanganan fobia secara langsung. Terapi fobia dengan cara ini dilakukan dengan menekan sistem saraf pusat. Yaitu dengan jalan menekan kecemasan dan ketakutan yang diciptakan oleh otak. Hal ini dilakukan dengan bantuan obat-obat sedatif, atau obat penenang. Penderita yang mengalami fobia, dianjurkan mengkonsumsi obat-obat tersebut ketika merasa cemas dan takut. Salah satu obat sedatif yang sering digunakan adalah Valium dan Xanax. Namun, karena obat-obat tersebut termasuk ke dalam golongan benzodiazepine, yang merupakan narkotik, maka penggunaan obat harus dengan resep dokter.
Terlalu ilmiah banget ya?
Kalau begitu mari kita simak tips mengatasi fobia berikut ini.
1. Selalu optimis bahwa fobia ini dapat diatasiTidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Walau memang beberapa penyakit ada yang belum ditemukan obatnya, tapi suatu saat pasti ada yang berhasil menemukan. Aamiin. Apalagi fobia, yang mana obat yang paling utama adalah dari diri kita sendiri. Selalu tanamkan pikiran positif bahwa fobia yang kita miliki dapat diatasi atau disembuhkan. Jangan melulu pasrah dengan keadaan.
2. Bantuan dan dukungan dari diri sendiri dan orang sekitarSeperti poin 1 di atas, obat paling mujarab untuk fobia adalah pikiran kita sendiri. Selain itu dukungan dari orang sekitar juga sangat berpengaruh untuk penyembuhan fobia. Jangan pernah merasa malu, minder, atau menyembunyikan fobia dari orang-orang sekitar. Selain itu membohongi diri sendiri, juga menyiksa diri. Tidak ada salahnya menceritakan fobia, semua kecemasan dan rasa tidak nyaman ke orang-orang terdekat. Mereka dengan senang hati akan membantu dan mendukung penyembuhan fobia tersebut.
3. Menyembuhkan fobia dengan terapi hipnosisCara yang ketika ini sama dengan pendekatan behavioral di atas. Terapi hipnosis bisa dikatakan cara paling ampuh dan aman untuk terapi fobia. Dengan hipnosis, pengidap fobia akan dibimbing untuk melihat penyebab fobianya, lalu dikaji ulang penyebab fobia tersebut, dengan begitu pasien akan paham dengan peristiwa traumatis penyebab fobia. Maka fobia akan sembuh dan tidak kambuh lagi.
Lalu bagaimana dengan Anti Sosial?
Kita bahas lain waktu saja.
Bagaimana sobat? Sudahkah memberi sedikit pengetahuan untuk kita?
Sekian. Terimakasih. :)
Bagaimana sobat? Sudahkah memberi sedikit pengetahuan untuk kita?
Sekian. Terimakasih. :)
0 komentar:
Posting Komentar